Senin, 17 September 2012

mindset of our future

saat pertama kali menginjak umur remaja , ada dua hal yang terpikir dalam benak kita.
yang pertama kali terpikir adalah bagaimana atau akankah kita terus melangkah meraih mimpi hingga tak berbatas kemana arah mata angin masa depan menuntun ataukah hanya menikmati hidup tanpa perlu berusaha memberikan yang terbaik buat masa depan yang terus melambai-lambai untuk di usik kehadirannya.
banyak yang bilang hidup itu pilihan , memang benar hidup itu pilihan tapi bukan berarti kita dapat memilih dengan seenak tangan menengadah ataukah hanya dengan berdiam diri menanti yang kita harapkan datang dengan sendirinya secara ajaib. hal ini tentunya sangat aneh untuk dibiarkan bukan ? hidup itu biar bagaimanapun akan terus berjalan, dan kita mau tidak mau harus turut merasakan pahit getirnya kehidupan. kadang kita berada diatas kadang juga berada dibawah.. tak selamanya kehidupan kita berjalan flat seperti apa yang selalu kita rasakan.
jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi ataupun yang sedang berlangsung karena sesungguhnya kalau kita menikmati hidup kita ini apa adanya niscaya akan kita temui sebuah miracle yang pastinya tak akan pernah dapat terpikir oleh pikiran-pikiran jenius manapun.
Tuhan pencipta alam semesta ini tak pernah tidur untuk menyaksikan makhluknya tersiksa menjalani kehidupannya, tuhan pasti akan memberikan hidayahnya untuk membantu makhluknya yang selalu berbakti kepadanya dan tak pernah putus asa.
pernah ada satu cerita seorang ibu yang sangat menginginkan anak tapi berhubung rahimnya tumbuh secara abnormal ia mulai merasa putus asa. ia mulai memikirkan cara agar dapat membunuh dirinya dan menghilang dari kehidupan yang selama ini ia anggap mimpi buruk. namun suaminya yang sangat setia dan menyayangi istrinya itu menenangkan istrinya dan ia sebagai imam dari wanita itu menyarankan agar bertaubat kepada Allah atas niat buruknya untuk mengakhiri hidupnya. dengan segala keikhlasan hati ahirnya wanita itu mulai sadar atas apa yang ia perbuat hanya akan menambah panjang riwayat orang yang bunuh diri karena putus asa.
dengan segala ketidakberdayaannya sebagai manusia, pasangan tersebut mendirikan rumah khusus bagi anak-anak jalanan yang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua kandungya "cinta ibu" nama yang diberikan mereka pada rumah bagi anak-anak kurang kasih sayang tersebut.
dari sini kita dapat belajar bagaimana seseorang yang memiliki kelemahan justru dapat memiliki kekuatan yang tentunya dapat kita bangun dari lubuk hati kita yang terdalam dengan penuh keikhlasan dan mensyukuri atas karunia yang diberikan oleh allah kepada kita.
seperti yang telah diungkapkan tadi setiap kejadian selalu membawa hikmah bagi yang mengalaminya asalkan jangan pernah putus asa dan selalu mencoba menikmati hidup dengan menerima apa yang ada dengan kelapangan hati.